Hallo semuanya,terkhusus CALON STANERS wajib baca!
Balik lagi nih sama kita Tim Konselor Kita yang hari ini membawa satu kisah yang inspiratif banget nih dan bisa buat kalian semua termotivasi kedepannya. Kisah ini merupakan sebuah true story yang dialami langsung oleh kakak kita, sebut saja Kak Raf yang sekarang sudah bekerja di Dirjen Pajak di daerah Batam. Kak Raf masih muda loh, masih 20 tahun tapi sudah bekerja, hebat kan?
Anak kedua dari enam bersaudara ini alumni DI Pajak PKN STAN loh, jadi bagi kalian Calon Staners wajib baca sampai habis! Pertama kali ketika ditanyakan gimana bisa masuk STAN, Kak Raf hanya mengatakan satu hal, yaitu:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
(Q. S. Muhammad: 7)
Artinya: “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
Dari ayat tersebut, kita bisa pahami bahwa ketika kita menolong agama kita dengan cara menyerahkan hidup kita untuk Allah, melaksanakan perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya, niscaya Allah akan memenangkan kita atas musuh-musuh kita dan meneguhkan kaki kita. Hal ini dimaksudkan agar kita kembali berserah diri terhadap apapun itu termasuk mimpi-mimpi, keinginan, cita-cita, masalah, bahkan keputusan yang akan kita ambil kepada Tuhan. Karena hanya Tuhanlah yang mengetahui segala hal dan menetapkan rahasia untuk kita. Namun, bukan berarti bahwa kita hanya berserah diri dan berdoa saja tanpa usaha, karena sejatinya hal tersebut harus dibarengi dengan usaha, Allah tidak akan merubah suatu kaum melainkan kaum itu sendiri yang ingin mengubah nasib mereka.
Awal bercerita, Kak Raf mengatakan bahwa sebenarnya ketika SMA dulu ia hanya diperbolehkan orangtuanya untuk berkuliah di PTN dekat rumahnya saja, namun Kak Raf memiliki jiwa yang bebas. Ia ingin berkeliling dunia, ingin merasakan jadi mandiri dengan hidup sendiri di perantauan, dan STAN adalah satu-satunya pilihan yang diberikan oleh orangtuanya. STAN bukanlah tempat yang mudah dimasuki, pada tahun 2016 tes tertulis saja tidak dapat membuat kalian bisa langsung diterima, melainkan juga harus melalui tes fisik yang jika dijumlahkan terdapat 3 tahap tes (TPA&TBI / Test tulis, Tes Fisik/Kesehatan, TKD) yang harus kalian lalui agar dapat diterima. Lebih susah kan? Tapi bukan sebuah kemustahilan kalo kata Kak Raf. Banyak usaha dan kerja keras yang Kak Raf lakukan untuk bisa tembus STAN, ratusan soal-soal sebagai latihan adalah sebuah rutinitas, dan tidak hanya itu latihan fisik juga menjadi sebuah keharusan. Setelah bisa lolos STAN pun juga tidak mudah, Kak Raf menyadari bahwa ketika sudah masuk STAN pun kita juga harus berusaha dan belajar lebih keras daripada sebelumnya. Sehingga sehari Kak Raf hanya bisa tidur 2-3 jam perharinya, kopi dan tugas adalah teman baiknya. Dan kata Kak Raf seumur-umur baru kali itu bisa sakit karena belajar. Jadi buat kalian yang sampe sakit karena pola hidup yang tidak teratur dan istirahat yang tidak cukup, tenang aja ketika lulus nanti semua usaha, kerja keras, dan doa kalian akan terbayarkan lunas bahkan berlipat-lipat seperti Kak Raf. Sekarang Kak Raf sedang bertugas di Dirjen Pajak Batam dan mendapatkan gaji yang tidak sedikit loh, menjanjikan? Memang benar kata pepatah,
“berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian”
Kak Raf menyatakan bahwa kunci agar mimpi kita terwujud adalah yakin. Yakin bahwa kita mampu mencapainya, bahwa keberanian untuk mencoba tidak semua orang mampu melakukannya. Dan Kak Raf adalah salah satu yang mampu melakukannya dan berharap kalian semua juga dapat melakukannya. Bahwa untuk sebuah pencapaian yang indah kerja keras harus dilakukan, banyak hal yang harus dikorbankan, dan keteguhan hati yang diperlukan, serta doa yang tak henti-henti dipanjatkan. -Fa
0 komentar